KOPIRA (Kopi Rakyat) LIBERIKA KOPI INISIASI USAHA MENEMUKAN SOLUSI, DARI MASALAH MENJADI BERKAH

Oleh: Hikmal Yakin S.Pd.I

Kabupaten Tanjung Jabung Barat di Kecamatan Betara salah satu penghasil Kopi yang jenisnya adalah Liberika, kopi jenis ini dapat tumbuh subur di dataran rendah khusunya daerah lahan gambut yang mempunyai tingkat keasaman tinggi.

Kopi Liberika tidak lagi asing ditelinga kita karna keberadaannya yang sudah mulai diakui oleh pasaran dalam dan diluar negeri, kopi jenis ini mempunyai ciri khas yang unik yaitu rasa dan baunya menyerupai nangka, memang sedikit berbeda dengan jenis kopi lainnya, Liberika mempunyai harga jual yang lumayan tinggi karna keunikan tersendiri dan proses pengolahan yang lumayan menguras waktu.

Namun, ada beberapa kesulitan yang terjadi dikala Kopi Liberika mulai dikenal oleh pecinta kopi, kesulitan tersebut hadir dikalagan petani karna  harga jual ke pengepul dihitung tidak sesuai. Petani sendiri bertanya-tanya kenapa ketika keberadaan Kopi Liberika sudah diakui oleh pasar tapi tidak dapat menambah nilai jual kopi dari petani.

Sebanarnya jawabnnya cukup singkat, petani di Kecamatan Betara rata-rata untuk proses pengolahan masih mengunakan sistem yang turun temurun, sehingga kualitas yang dihasilkan menjadi asalan, jika ingin meningkatkan harga maka kita harus merubah cara pengolahannya yang sesuai dengan SOP.

Dipandang lebih sulit merubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, maka dari beberapa pelaku usaha menginisiasi bagaimana supaya dapat meningkatkan harga jual kopi asalan tersebut, salah satunya adalah menciptakan sebuah produk yang diberi nama KOPIRA (Kopi Rakyat), produk kopi jenis ini diharapakan dapat menjangkau dikalangan menengah ke bawah. Karna harganya yang cukup murah namun dapat memanjakan lidah kita selaku penikmat kopi.

KOPIRA (Kopi Rakyat) dibandrol dengan harga Rp. 10.000,- per 100 gram nya, dan Rp. 8.000,- per 70 gram, bukankah ini adalah harga yang fantastis dan tidak tergolong mahal, karna produk dapat bersaing dengan produk kopi lainnya. Namun KOPIRA mempunyai keunikan tersendiri yang diolah dengan cara tradisional sehingga sesuai dengan lidah para menikmat kopi merk lainnya.

Salah satu pelaku usaha yaitu Bapak Sukomsin, S.Pd mengatakan “KOPIRA hadir harapannya dapat membantu masalah yang hadir dimasyarakat, bahan pembuatannya kami ambil dari masyarakat sehingga para petani tidak lagi menjual kepengepul, kami juga dapat membantu meningkatkan harga beli bahan tersebut, dengan begitu kami dapat menyerap kopi-kopi dari petani. Untuk harga jual KOPIRA kami bandrol sesuai dengan harga kopi merk lainnya, akan tetapi tetap menjaga citra rasa dan ciri khas Kopi Liberika”.

Ini adalah sebuah inisiasi yang tepat, selain dapat menjangkau dari kelas menengah kebawah hal tersebut dapat menjawab kerisauan petani akan harga kopi asalan yang semakin menurun harganya.

Peluang ini adalah salah satu peluang besar untuk maju dan terus berkarya demi nama Kopi Liberika, namun tentunya hal tersebut tidak terlepas dari kerja sama antara petani, masyarakat, dan jajaran pemerintah, untuk sama-sama mendukung perkembangan produk KOPIRA (Kopi Rakyat) tersebut, karna tujuan yang mulia harus disambut dengan tangan terbuka.

Kami juga membuka secara umum apabila penikmat kopi dimanapun ingin mencoba dan merasakan sensasi rasanya, siap melayani keseluruh Indonesia.

 

Mekar Jaya, Skm Info

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *